Apakah motivasimu pergi percaya
pada Tuhan? Sudah tidak terhitung rasanya, saya bertanya pada orang percaya
tentang alasan mereka percaya pada Yesus. Jawaban mereka beragam. Ada yang
percaya karena sudah diajarkan sejak kecil, karena menemukan kasih Yesus yang
tak terhingga, dan alasan yang
lain sebagainya. Motivasi seseorang dalam mengikut Yesus tentu akan
memengaruhi pertumbuhan imannya. Sejauh mana ia mengenal kebenaran, maka sejauh itulah takaran imannya pula.
Oleh sebab itu, ada baiknya kita
sebagai orang Kristen tahu akan kebenaran Firman Tuhan. Ketidak-tahuan akan
kebenaran bisa berakibat pada kebinasaan. Hosea 4:6, "Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang
menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu."
Sebut saja Nina. Ia adalah salah
satu pemudi yang sangat rajin pergi ke gereja sejak usianya masih muda. Kebiasaannya ini kemudian ia
teruskan hingga beranjak sampai dewasa. Meski rajin, tujuannya untuk pergi ke
gereja bukan mencari Tuhan, melainkan karena dirinya terpukau dengan ayat-ayat
tentang berkat dan kesaksian-kesaksian pengusaha yang terus diberkati oleh Tuhan.
Sejak Nina mengetahui karya Tuhan juga bekerja
dalam bisnis yang dijalani orang-orang tersebut, ia semakin rajin untuk ambil
bagian ditengah gereja lewat pelayanan. Ia percaya kalau dengan ikut Tuhan, hidupnya akan berlimpah dan diberkati.
Namun, tak lama ini Nina menyadari kalau
kehidupannya nggak kunjung memperoleh kesuksesan. Bisnis yang dijalaninya
bangkrut, banyak orang yang kemudian mempertanyakan kebaikan Tuhan dalam kehidupan Nina.
Ia mulai kecewa, sehingga ketika ada orang yang
menawarkannya kesempatan karir yang cukup baik, meskipun harga yang harus
dibayar adalah dengan tidak lagi menjadi orang Kristen, ia langsung mengiyakan tawaran tersebut.
Tuhan kita itu memang mahakaya. Ia sanggup
memberkati dan menyediakan segala berkat jasmani yang kita inginkan. Tetapi,
kalau alasan kita untuk ikut Tuhan adalah untuk beroleh kesembuhan atau berkat semata, maka iman seperti ini tidak bisa dibenarkan.
Kalau kita cek dalam Alkitab, ada banyak orang
yang mengikuti Kristus karena mereka terkesima dengan mujizat lima roti dan dua
ikan. Mereka menganggap kalau Kristus dapat memenuhi keinginan jasmaninya,
sehingga mereka hendak mengangkat Yesus sebagai Raja (Yohanes 6:14-15, 26). Namun,
setelah mengetahui bahwa ada harga yang harus dibayar untuk mengikut Kristus, banyak orang memilih untuk mundur dariNya.
Seringkali kita berpikir kalau hidup ini adalah
tentang karir, pekerjaan, dan performa kita agar terlihat baik di hadapan
Tuhan. Tuhan mau kita, baik susah maupun senang, untuk tetap bersama dengan
dia. Satu hal yang Tuhan benar-benar inginkan dari kita adalah hati kita. Tuhan
mau ketulusan hati kita. Untuk itu, dalam Yoel 2:12, “”Tetapi sekarang juga,”
demikianlah firman TUHAN, “berbaliklah kepadaKu dengan segenap hatimu, dengan
berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.”
Sumber : berbagai sumber